7 Game Terburuk 2024: Ekspektasi vs Realita yang Bikin Sedih

7 Game Terburuk 2024: Ekspektasi vs Realita yang Bikin Sedih

Tahun 2024, seharusnya menjadi tahun emas bagi para gamer. Banyak pengembang game menjanjikan judul-judul besar dengan grafis memukau, gameplay inovatif, dan cerita yang menarik. Namun, realita berkata lain. Beberapa game yang dinanti-nantikan justru mengecewakan banyak pemain, sehingga mereka merasa uang dan waktu mereka terbuang sia-sia.Berikut 7 game terburuk 2024 berdasarkan ekspektasi versus realita yang membuat kita sedih:

 

1. “Project Chimera”: Janji RPG Open-World, Realita Bug Fest

Project Chimera dijanjikan sebagai RPG open-world terbesar sepanjang masa, dengan dunia yang luas, sistem kustomisasi karakter yang mendalam, dan cerita yang memikat. Trailer-trailernya menampilkan grafis yang luar biasa dan pertarungan yang epik. Namun, game yang rilis justru jauh dari ekspektasi. Bug yang bertebaran di mana-mana, dari collision detection yang kacau hingga quest yang broken, membuat pengalaman bermain menjadi sangat frustasi. Dunia yang luas terasa hampa karena kurangnya detail dan aktivitas yang menarik. Sistem kustomisasi karakter yang dijanjikan juga terasa dangkal dan kurang impact. Singkatnya, Project Chimera adalah contoh sempurna bagaimana hype yang berlebihan bisa menutupi kualitas game yang buruk. BACA JUGA ARTIKEL LAIN NYA DI SINI!!

2. “Galactic Conquest: The Second Coming”: Sequel yang Mengecewakan

Galactic Conquest: The Second Coming adalah sekuel dari game strategi real-time yang sangat populer. Para penggemar menantikan peningkatan grafis, gameplay yang lebih kompleks, dan fitur-fitur baru yang inovatif. Sayangnya, sekuel ini justru terasa seperti langkah mundur. Grafisnya memang lebih baik, tapi gameplay terasa kaku dan kurang intuitif. Fitur-fitur baru yang ditambahkan terasa dipaksakan dan tidak terintegrasi dengan baik. Sistem AI musuh juga sangat mudah ditebak dan mudah dikalahkan. Banyak pemain merasa bahwa game ini tidak menghormati warisan pendahulunya dan malah merusak reputasi seri Galactic Conquest.

3. “Eternal Echoes: A Fallen Kingdom”: Cerita yang Tidak Terselesaikan

Eternal Echoes: A Fallen Kingdom adalah game RPG dengan setting fantasi yang indah. Ceritanya dipromosikan sebagai epik dan penuh dengan twist yang mengejutkan. Namun, game ini berakhir dengan anti-klimaks yang luar biasa. Cerita utama terasa terburu-buru dan banyak plot hole yang tidak terjelaskan. Karakter-karakternya juga terasa datar dan kurang terdevelop. Meskipun grafis dan gameplaynya cukup memuaskan, kekecewaan terhadap cerita yang tidak terselesaikan membuat game ini masuk ke dalam daftar game terburuk tahun ini. Endingnya yang ambigu dan tidak memuaskan meninggalkan rasa hampa bagi para pemain.

4. “Cyberpunk: Edgerunners – The Game”: Adaptasi yang Gagal

Kepopuleran serial anime Cyberpunk: Edgerunners membuat banyak orang menantikan game adaptasinya. Ekspektasi tinggi terhadap gameplay action yang intens dan cerita yang emosional. Namun, game ini justru mengecewakan dengan gameplay repetitif dan cerita yang terasa dangkal dan tidak berkesan. Meskipun grafisnya cukup bagus, gameplaynya terasa membosankan dan kurang inovatif. Sistem pertarungannya juga terasa kaku dan kurang responsif. Game ini gagal memanfaatkan potensi cerita dan dunia yang sudah dibangun dengan baik di serial animenya.

5. “World of Aethelred”: MMORPG dengan Dunia yang Kosong

World of Aethelred adalah MMORPG yang dijanjikan sebagai pesaing berat game-game MMORPG raksasa. Dunia yang luas dan detail, sistem crafting yang kompleks, dan komunitas yang aktif menjadi daya tarik utama. Namun, setelah rilis, game ini justru mengalami masalah server yang konsisten dan jumlah pemain yang sedikit. Dunia yang luas terasa kosong dan hampa karena kurangnya aktivitas dan interaksi pemain. Sistem crafting yang kompleks juga terasa rumit dan membingungkan bagi pemain baru. Kegagalan untuk membangun komunitas yang aktif membuat game ini terasa sepi dan membosankan.

6. “The Last Bastion: Survival Horror yang Tidak Menakutkan

The Last Bastion dipromosikan sebagai game survival horror yang akan membuat pemain ketakutan. Atmosfer yang mencekam, monster yang mengerikan, dan cerita yang menegangkan menjadi daya tarik utama. Namun, game ini justru gagal menciptakan rasa takut. Monster-monsternya terlihat kurang mengerikan, atmosfernya terasa hambar, dan ceritanya kurang menarik. Gameplaynya juga terasa repetitif dan membosankan. Game ini lebih mirip game survival biasa daripada game survival horror yang menakutkan.

7. “Velocity X: Racing Futuristik yang Kurang Greget

Velocity X dijanjikan sebagai game racing futuristik yang akan memberikan pengalaman balapan yang seru dan menegangkan. Grafis yang memukau, kendaraan yang unik, dan trek balapan yang menantang menjadi daya tarik utamanya. Namun, game ini justru terasa kurang greget. Gameplaynya terasa kurang responsif, kendaraan kurang terasa bertenaga, dan trek balapan kurang menantang. Meskipun grafisnya cukup bagus, game ini gagal memberikan pengalaman balapan yang memuaskan. Kurangnya inovasi dan fitur baru membuat game ini menjadi kurang menarik.

Kesimpulannya:worst game in 2024

7 game di tahun 2024 menyajikan pelajaran berharga tentang pentingnya manajemen ekspektasi dalam industri game. Hype dan promosi yang berlebihan seringkali menutupi kualitas game yang sebenarnya. Semoga di tahun-tahun mendatang, para developer lebih fokus pada kualitas game daripada sekadar janji-janji manis yang akhirnya hanya mengecewakan para pemain. Semoga pelajaran dari 7 game terburuk ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dan realistis dalam mengembangkan dan merilis game.

Avatar rumahgamer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rumah Gamer

Selamat datang di Rumah Gamer, disini kita akan membahas apapun tentang game , trivia, tips dan trik, ulasan game, dan panduan seputar game , kami hadir untuk memberikan informasi yang fresh, terbaru dari berbagai jenis game, mari jelajahi dunia game kami