Julian MLBB langsung mencuri perhatian banyak pemain Sejak kemunculannya di Land of Dawn. Kombinasi antara damage besar, fleksibilitas skill, dan daya tahan yang mengejutkan membuat hero hybrid Mage-Fighter ini terasa broken di banyak situasi. Tapi, apakah benar Julian layak menyandang gelar sebagai hero paling overpowered saat ini?
Satu Hero, Banyak Peran
Salah satu kelebihan Julian MLBB yang paling mencolok adalah kemampuannya mengisi berbagai peran sekaligus. Dengan tiga skill aktif yang bisa ditingkatkan efeknya lewat kombo, Julian bisa menjadi damage dealer utama, semi-tank, hingga inisiator dalam team fight. Belum lagi pasifnya yang memperkuat basic attack dan memberi sustain di tengah pertarungan.
Beda dengan mage konvensional yang harus menjaga jarak, Julian bisa maju ke depan layaknya fighter. Tapi tetap memberikan burst damage yang cukup untuk membuat lawan panik. Ini membuat lawan kerap kesulitan memprediksi gaya main Julian.
Kombo Skill yang Variatif dan Mematikan
Yang bikin Julian makin gila adalah sistem skill combo-nya. Ia tak punya ultimate seperti hero lain, melainkan bisa “meng-upgrade” skill mana pun setelah mengaktifkan dua skill secara berurutan. Kombinasi skill satu, dua, dan tiga bisa diatur sesuai situasi—memberi efek crowd control, burst damage, atau mobilitas.
Misalnya, kombo S2 > S1 > S1 bisa melumpuhkan dan menyicil darah lawan dengan sangat efisien. Di sisi lain, rotasi S3 > S2 > S1 bisa langsung menginisiasi team fight dengan damage tinggi dan efek slow. Variasi inilah yang bikin Julian jadi sangat dinamis sekaligus sulit diprediksi.
Terlalu Kuat untuk Meta Saat Ini?
Meski tidak sepopuler hero-hero mainstream seperti Lancelot atau Valentina, Julian punya potensi luar biasa di tangan pemain yang paham timing dan positioning. Di tier rank atas, ia mulai dilirik sebagai opsi fleksibel yang bisa menyesuaikan diri dengan komposisi tim.
Namun, justru di sinilah muncul pertanyaan: apakah Julian terlalu kuat? Beberapa pemain berpendapat bahwa mobilitas dan burst damage-nya sedikit di atas rata-rata, terlebih karena cooldown skill-nya relatif singkat. Ditambah sustain yang membuatnya bisa bertahan lama, Julian kerap jadi mimpi buruk bagi backliner lawan.
Penyesuaian Balance? Atau Adaptasi Meta?
Seperti biasa, saat ada hero yang terlalu dominan, komunitas langsung mendesak Moonton untuk melakukan nerf. Tapi dalam kasus Julian, sebagian pemain justru merasa bahwa solusinya bukan melemahkan, melainkan menyesuaikan strategi bermain.
Mengandalkan item anti-burst, CC berat, dan zoning bisa jadi cara untuk menetralkan Julian. Artinya, ketimbang nerf, mungkin saatnya pemain belajar beradaptasi dengan gaya main Julian yang unik.
Kesimpulan
Julian memang bukan hero yang mudah digunakan, tapi di tangan yang tepat, ia bisa jadi senjata mematikan. Dengan kombinasi skill fleksibel, sustain, dan burst tinggi, ia pantas disebut salah satu hero hybrid terbaik saat ini. Namun apakah ia benar-benar overpowered? Atau cuma terlalu sulit dilawan oleh pemain yang belum siap? Jawabannya masih terbuka—dan mungkin, tergantung pada siapa yang memainkannya.