6 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Membuat PC Gaming Kamu Cepat Rusak Nomor 4 Sering Dilakukan Gamer Profesional
Banyak gamer mengejar FPS tinggi dan grafis maksimal, tetapi mereka sering mengabaikan kesehatan PC Gaming yang bekerja keras di belakang layar. Selama game masih berjalan mulus, mereka cenderung menunda perawatan. Namun, kebiasaan ini justru membuka peluang terjadinya penurunan performa, crash mendadak, dan kerusakan komponen.
PC gaming tidak hanya bergantung pada komponen mahal. Faktor sederhana seperti debu, airflow yang buruk, dan PSU rendah kualitas dapat menimbulkan masalah besar. Karena itu, mari kita bahas beberapa kesalahan yang sering dilakukan gamer agar kamu bisa segera menghindarinya.
1. Mengabaikan Thermal Paste yang Sudah Mengering
Thermal paste memegang peran penting dalam menjaga suhu CPU dan GPU. Ketika pasta mengering, chip langsung menerima efeknya karena panas tidak tersalurkan dengan baik.
- Kamu sebaiknya mengganti thermal paste CPU setiap 6–12 bulan.
- Kamu bisa mengganti thermal paste GPU setiap 2–4 tahun.
Dengan mengganti pasta pendingin secara teratur, kamu bisa menurunkan suhu dan mencegah throttling. Selain itu, kamu juga memperpanjang umur komponen.
2. Membiarkan Debu Menumpuk dan Menghambat Aliran Udara
Debu selalu menyerang PC secara perlahan. Ketika kamu membiarkannya menumpuk, debu langsung menyumbat airflow dan memaksa kipas bekerja lebih keras. Akibatnya, suhu naik dan performa menurun.
Kamu bisa membersihkan PC setiap beberapa bulan untuk menjaga jalur udara tetap lancar. Selain itu, kamu juga memastikan kipas dan heatsink bekerja pada kapasitas optimal. Debu yang hilang langsung membantu suhu komponen turun beberapa derajat.
3. Mengacaukan Airflow dengan Membuka Panel Casing
Banyak gamer membuka panel casing karena mereka mengira udara panas bisa keluar lebih cepat. Namun, langkah ini justru membuat airflow berantakan dan menarik lebih banyak debu masuk.
Casing sudah pabrikan rancang agar udara masuk dari depan atau bawah, lalu keluar melalui bagian belakang atau atas. Jika kamu mengikuti pola tersebut, kamu bisa menciptakan aliran udara yang efektif. Selain itu, kamu bisa menjaga komponen tetap dingin tanpa risiko semburan debu.
4. Melakukan Overclock Secara Asal dan Memicu Kerusakan
Overclock memang meningkatkan performa, tetapi overclock tanpa pengetahuan justru membuat PC bekerja di batas berbahaya. Ketika kamu mendorong CPU atau GPU terlalu jauh, suhu langsung melonjak dan sistem mudah tidak stabil.
Setelah kamu melakukan overclock, lakukan stress test melalui Cinebench atau 3DMark Time Spy. Dengan cara itu, kamu bisa memastikan sistem tetap aman. Jika hasilnya tidak stabil, segera sesuaikan ulang pengaturan sebelum komponen menerima dampaknya.
5. Mengabaikan Pemantauan Suhu dan Membiarkan Komponen Kepanasan
Banyak gamer tidak memantau suhu saat bermain, padahal komponen bisa mencapai kondisi berbahaya tanpa tanda-tanda jelas. Ketika kamu tidak mengawasi suhu, kamu membiarkan komponen bekerja di rentang yang mempercepat kerusakan.
Gunakan HWInfo atau MSI Afterburner untuk melihat suhu secara real-time. Dengan memantau temperatur, kamu bisa langsung mengambil tindakan seperti memperbaiki airflow atau mengganti thermal paste. Langkah ini dapat menyelamatkan komponen dari kerusakan jangka panjang.
6. Menghemat Anggaran di Bagian PSU dan Menanggung Risiko Besar
Banyak gamer mengutamakan GPU mahal dan memilih PSU murah. Ketika kamu melakukan ini, kamu menempatkan seluruh komponen pada risiko karena PSU berperan sebagai sumber daya utama.
Pilih PSU dengan sertifikasi minimal 80+ Bronze dan pastikan watt mencukupi. Dengan menggunakan PSU berkualitas, kamu bisa menjaga kestabilan daya dan mencegah kerusakan serius pada komponen lain.




