
College Football 26 Tampil Ganas EA Sports Bungkam Kritik dan Dominasi Tahun Ini
Setelah lebih dari satu dekade absen, EA Sports membuktikan bahwa mereka tak sekadar mengandalkan nostalgia. Melalui College Football 25, mereka memicu kembali semangat penggemar sepak bola kampus. Kini, lewat College Football 26, mereka menunjukkan konsistensi dan kedewasaan dalam membangun seri yang solid dan berpengaruh. EA menempatkan game ini sebagai salah satu unggulan dalam genre olahraga pada 2025.
Gameplay Intens dengan Detail Realistis
EA merancang gameplay yang mencengkeram sejak peluit awal. Pemain bisa memilih strategi dari playbook yang luas, membaca formasi lawan, lalu mengeksekusi umpan saat tekanan datang dari segala arah. Mereka memperbaiki AI quarterback dan sistem pertahanan, menciptakan duel yang tak hanya menguji kecepatan tangan, tetapi juga kecerdasan bermain.
Saat saya berhasil mematahkan peluang comeback lawan dengan satu tekel bersih atau satu turnover krusial, kepuasan itu terasa nyata. EA berhasil menciptakan pengalaman bermain yang dinamis dan memicu adrenalin.
Stadion Jadi Panggung Emosi, Bukan Sekadar Latar
EA membangun atmosfer pertandingan dengan sangat serius. Penonton meneriakkan chant ikonik seperti “Enter Sandman” atau “Mr. Brightside” dengan semangat yang menggema. Mereka tak hanya menampilkan stadion sebagai dekorasi, tetapi sebagai karakter yang memengaruhi permainan.
Meski animasi penonton dalam close-up masih kaku, EA menyisipkan pelatih sungguhan dan memasukkan strategi khas mereka ke dalam sistem permainan, memberikan sentuhan otentik yang memperdalam simulasi.
Komentar Masih Perlu Ditingkatkan
Tim komentator memang menyampaikan pertandingan dengan semangat, namun mereka belum memberikan kedalaman konteks yang cukup. Mereka kerap menyebut pemain dengan posisi alih-alih nama, dan tidak selalu menjelaskan secara jelas keputusan strategis seperti penggunaan timeout. EA perlu menyempurnakan narasi ini agar imersi tetap terjaga sepanjang permainan.
Dynasty Mode Tawarkan Simulasi Strategi yang Kaya
Saya mengelola tim kampus dari level bawah, memimpin mereka hingga hampir lolos ke playoff nasional. Di musim pertama bersama UCLA, saya nyaris mencetak kejayaan, tetapi Notre Dame memupus harapan itu di babak pertama. Saya lalu menggunakan fitur perekrutan dan scouting yang diperbarui untuk memperkuat skuad.
EA memungkinkan pemain mempengaruhi masa depan tim lewat keputusan harian yang strategis, seperti mempertahankan pemain dari transfer, membina rekrutan bintang lima, dan mengatur prioritas pengembangan pelatih. Saya melihat hasil nyata dari setiap langkah yang saya ambil, termasuk dalam performa di musim berikutnya.
Road to Glory Bangun Narasi Atlet dari Nol
Mode ini memungkinkan pemain membentuk karier karakter dari video highlight SMA hingga menjadi ikon kampus. Saya memulai dari bangku cadangan dan perlahan naik menjadi kandidat Heisman. Progresi ini terasa alami dan penuh tekanan emosional. EA memberi ruang bagi pemain untuk merasakan perjalanan seorang atlet muda dengan tantangan dan kemenangan yang menyertainya.
Mode Tambahan Kini Lebih Strategis
Saya juga menjajal College Ultimate Team dan mode online. Fitur pengintaian daring memberi saya informasi awal mengenai gaya main lawan. Ini memperkuat elemen strategi bahkan sebelum pertandingan dimulai.
Meskipun saya lebih banyak menghabiskan waktu di Dynasty, saya menikmati tantangan cepat membangun skuad dalam Ultimate Team. EA menyempurnakan pengalaman ini dengan mempercepat progres sambil tetap menjaga kedalaman gameplay.
Tidak Ubah Banyak Hal—Karena Mereka Sudah Tepat Sejak Awal
EA memilih mempertahankan struktur utama dari College Football 25. Mereka memperbaiki apa yang perlu, menambah kenyamanan pemain, dan memperhalus sistem yang sudah kuat. Pendekatan ini memperlihatkan kematangan tim pengembang dalam memahami prioritas dan harapan pemain.
College Football 26 berdiri sebagai bukti bahwa EA tidak hanya memahami pasarnya, tetapi juga siap mengambil kembali mahkota waralaba olahraga terbaik di industri.