
Sumpah, Gue Nggak Mau Bikin Toilet Baru Lagi Trik Kocak Pengembang Hitman Pangkas Biaya Produksi Ratusan Juta Dolar
Ternyata, rahasia di balik suksesnya trilogi Hitman: World of Assassination bukan cuma desain gameplay cerdas atau level yang memukau. Para pengembang justru memakai cara unik untuk menghemat anggaran: mereka daur ulang aset-aset lama, bahkan sampai urusan toilet!
Antara 2016 hingga 2021, mereka merilis tiga seri Hitman yang semuanya mempertahankan gameplay stealth khas Agen 47. Meski memakai pondasi yang sama, ketiga game ini tetap sukses besar di pasaran dan mendapatkan respons positif dari para kritikus.
Pada Januari 2023, tim pengembang resmi mengganti nama Hitman 3 menjadi Hitman: World of Assassination. Mereka juga menggabungkan konten dari dua game sebelumnya ke dalam satu paket lengkap, supaya pemain bisa menikmati keseluruhan cerita dan misi tanpa harus ribet beli satu-satu.
“Saya Sumpah Nggak Mau Bikin Toilet Baru!”
Lewat podcast The Game Business Show, CEO Hakan Abrak membocorkan strategi unik yang mereka pakai untuk menekan biaya produksi. Salah satunya adalah memanfaatkan kembali aset-aset lama seperti model lingkungan, properti, dan elemen visual lainnya.
Abrak bahkan melontarkan candaan ikonik, “Saya bersumpah nggak akan pernah bikin toilet baru lagi!” Dia mengingat bagaimana tim mereka dulu harus membuat ulang setiap detail kecil dari nol, termasuk desain toilet yang ternyata malah bikin waktu dan anggaran habis percuma.
Akhirnya, tim pengembang memutuskan untuk memakai ulang aset-aset kecil itu ke dalam setiap seri Hitman. Hasilnya? Mereka berhasil memangkas biaya produksi secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas.
Pengembang Pangkas Biaya Produksi Sampai 80%
Abrak dengan percaya diri memaparkan perbandingan dana yang mereka habiskan selama proses pengembangan trilogi ini:
- Hitman (2016): Menghabiskan sekitar $100 juta
- Hitman 2 (2018): Biaya turun menjadi $60 juta
- Hitman 3 (2021): Hanya butuh sekitar $20 juta
Strategi itu menunjukkan hasil nyata. Walaupun mereka mengurangi biaya secara drastis, para pengembang tetap berhasil menjaga kualitas game di level tinggi. Faktanya, trilogi Hitman tetap mendapat skor ulasan solid di situs OpenCritic:
⭐ Hitman (2016): Skor 84
⭐ Hitman 2 (2018): Skor 83
⭐ Hitman 3 (2021): Skor 85
Mereka membuktikan bahwa daur ulang aset bukan berarti penurunan kualitas justru malah jadi trik cerdas untuk efisiensi di tengah mahalnya biaya produksi game modern.
Trilogi Beres, Tapi Petualangan Agent 47 Terus Berlanjut
Meskipun tim pengembang sudah menyelesaikan trilogi World of Assassination, mereka belum berhenti mengembangkan dunia Hitman. Mereka kini sedang menggarap mode co-op, yang bakal memungkinkan pemain menjalankan misi bareng teman, sebuah pengalaman baru yang bikin game ini makin seru.
Di sisi lain, mereka juga tengah sibuk mengembangkan game James Bond terbaru, berjudul 007: First Light, yang kini jadi salah satu proyek paling dinanti oleh para gamer dan fans spionase.
Kesimpulan: Dari Toilet ke Trilogi, Semua Bisa Jadi Simbol Efisiensi
Cerita di balik pengembangan Hitman menunjukkan bahwa para pengembang bisa menghasilkan game berkualitas tanpa harus buang-buang dana. Mereka memilih jalan cerdas: mengelola ulang aset lama, mengefisiensikan waktu produksi, dan tetap mempertahankan standar tinggi.
Jadi, lain kali saat lo lihat toilet di dalam game, ingat aja mungkin itu bukan toilet baru, tapi itu simbol dari kreativitas, efisiensi, dan kecerdikan para pengembang.