
Ryu Ga Gotoku Studio Resmi Mengumumkan Game Terbaru Mereka Stranger Than Heaven, Game Ini Bawa Pemain ke Dua Zaman Sekaligus
Dalam ajang bergengsi Summer Game Fest 2025, Ryu Ga Gotoku Studio, pengembang di balik seri ikonik Like a Dragon, akhirnya mengumumkan secara resmi proyek game terbarunya. Studio ini menanggalkan nama sandi Project Century dan memperkenalkan judul resminya: Stranger Than Heaven.
Menjelajah Dua Era: Dari Taisho ke Perang Dunia II
Cuplikan perdana yang mereka tampilkan menyuguhkan gameplay penuh ketegangan dengan nuansa sinematik khas studio tersebut. Menariknya, tim pengembang memadukan dua latar waktu berbeda, tahun 1915 dan 1943. Dengan pendekatan ini, mereka mengajak pemain menjelajahi dua era penting dalam sejarah Jepang, menciptakan pengalaman bermain yang imersif dan historis.
Sistem Pertarungan Baru dengan Pilihan Moral
Sebagai langkah inovatif, RGG Studio menghadirkan sistem pertarungan yang lebih dinamis. Pemain tidak hanya bisa mengalahkan musuh dengan cara brutal, tetapi juga dapat memilih untuk menunjukkan belas kasihan. Pilihan ini secara langsung memengaruhi jalan cerita, membuka ruang untuk narasi yang lebih emosional dan personal. Dengan kata lain, studio ini tidak hanya mempertahankan intensitas aksi, tetapi juga memperkaya pengalaman melalui konflik moral.
Satu Panggung, Banyak Kejutan
Selain membawa kejutan dari RGG, acara ini juga menjadi panggung megah bagi nama-nama besar lainnya. Hideo Kojima dan Mads Mikkelsen turut hadir, membangun atmosfer hype yang luar biasa. Lebih dari itu, para penonton juga menyaksikan peluncuran ekspansi Lies of P: Overture dan pengungkapan Resident Evil Requiem yang mengakhiri acara dengan ledakan antusiasme.
Sega Taruh Taruhan Besar ke Ryu Ga Gotoku Studio
Melihat kesuksesan studio ini dalam beberapa tahun terakhir, Sega pun mengambil langkah strategis. Pada Maret lalu, perusahaan tersebut mengumumkan investasi besar-besaran ke RGG Studio, sekaligus menegaskan dukungannya terhadap waralaba lain seperti Persona dan Sonic the Hedgehog. Langkah ini memperlihatkan bahwa Sega melihat RGG sebagai aset masa depan dalam membentuk arah industri game naratif.