
Yakuza 0 Comeback Director Cut di Switch 2 Siap Taklukkan Penggemar Lama dan Pemula
Yakuza 0 adalah game yang menyatukan suara komunitas Like a Dragon, sebelumnya dikenal sebagai Yakuza. Ryu Ga Gotoku Studio pertama kali meluncurkan game ini pada 2015, dan sejak saat itu, para gamer langsung mengangkatnya sebagai mahakarya. Kini, studio tersebut merilis kembali versi lebih segar lewat Yakuza 0: Director’s Cut khusus untuk Nintendo Switch 2.
Studio tidak sekadar menghadirkan ulang game lawas. Mereka menyempurnakan hampir semua elemen penting—dari visual hingga gameplay—dan memolesnya dengan fitur modern, tanpa mengorbankan esensi aslinya. Hasilnya? Versi terbaru ini tampil bukan sebagai bayang-bayang masa lalu, tetapi sebagai bukti nyata kekuatan storytelling Jepang dalam industri game.
Visual 80-an yang Legendaris Kini Lebih Hidup
Yakuza 0 mengajak pemain menyelami nuansa Jepang tahun 1980-an, ketika lampu neon, musik pop, dan euforia ekonomi menciptakan atmosfer kota yang memesona. Game ini menjadikan dua kota fiksi, Kamurocho dan Sotenbori, sebagai latar penuh warna tempat dua karakter utama beraksi: Kazuma Kiryu yang kalem namun berani, dan Goro Majima yang eksentrik dan eksplosif.
Melalui Switch 2, studio menghadirkan kembali nuansa ini dalam resolusi tinggi dan performa lebih halus. Frame rate yang stabil dan kontrol responsif membuat pemain lebih mudah menyatu dengan setiap aksi dan cerita yang berkembang.
Panduan Sempurna untuk Pemain Baru: Mulai dari Yakuza 0
Jika Anda belum pernah menjajal seri Like a Dragon, maka Yakuza 0 adalah tempat terbaik untuk memulai. Game ini menyusun narasi dari nol, mengambil latar dua dekade sebelum Yakuza 1, dan memperkenalkan karakter serta dunia yang kelak jadi fondasi seluruh waralaba.
Kiryu dan Majima bukan hanya hadir sebagai protagonis, tetapi juga membawa gaya bertarung unik dan jalur cerita terpisah yang saling melengkapi. Dari pertarungan brutal di gang sempit hingga karaoke penuh canda, game ini tahu betul bagaimana membuat pemain tertawa, terkesan, bahkan tersentuh.
Inovasi yang Dinanti: Simpan Kapan Saja dan Nikmati Cutscene Tambahan
Tim pengembang akhirnya mengatasi salah satu masalah klasik: sistem penyimpanan. Kini, pemain bisa menyimpan progres kapan saja, tak lagi harus bergantung pada bilik telepon seperti di versi lawas. Lebih dari itu, mereka juga menambahkan 25 menit cutscene baru yang memperkaya alur cerita dan karakterisasi.
Suara yang Familiar, Lagu yang Legendaris
Saat mencoba Bab 3 dalam demo eksklusif, kami langsung bermain sebagai Majima untuk pertama kalinya. Kembalinya Matthew Mercer sebagai pengisi suara Majima langsung membangkitkan nostalgia, apalagi saat mendengarkan versi barunya dari lagu karaoke ikonik “24-Hour Cinderella.” Suasana jadi makin lengkap dengan hadirnya kembali Yong Yea dan David Hayter yang memerankan Kiryu dan Kashiwagi.
Red Light Raid: Mode Online yang Bikin Ketagihan
Salah satu fitur unggulan dalam versi ini adalah Red Light Raid, mode online baru untuk solo atau bersama teman. Mode ini menantang pemain untuk menaklukkan gelombang musuh dan bos, sambil membuka karakter-karakter unik dari semesta Yakuza.
Pemain bisa membentuk tim dari berbagai karakter—baik NPC maupun antagonis utama—dan memilih gaya bertarung sebelum memasuki pertempuran. Dan tentu saja, Anda masih bisa melempar sepeda motor ke arah musuh dengan gaya khas Kiryu dalam Beast Mode.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Remake—Ini Adalah Perayaan
Melalui Yakuza 0: Director’s Cut di Switch 2, Ryu Ga Gotoku Studio membuktikan bahwa mereka tidak sekadar mengulang masa lalu, tetapi juga mempersembahkan sesuatu yang benar-benar baru. Mereka mempertahankan apa yang membuat game ini hebat, lalu menambahkan sentuhan segar yang meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
Nintendo pun memberikan panggung baru bagi mahakarya ini—dan panggung itu bersinar lebih terang dari sebelumnya.